Selasa, 25 Juni 2013

ISTIFAR

Politik harfiyahnya adalah siasat atau strategi utk meraih kekuasaan demi suatu tujuan. Krn itu hitam putih politik tergantung siapa aktornya. Cendrung pragmatis & inkonsistensi, "tiada lawan kawan yg abadi kecuali kepentingan abadi. Kemaren kawan hari ini lawan demikian sebaliknya. Dulu niatnya utk tegaknya Syariat Allah tetapi kemudian terjungkal krn godaan dunia. Dulu sangat rendah hati & sederhana pada sahabat2nya tetapi setelah berkuasa yg ada keangkuhan. Bukan lagi kemuliaan yg diperjuangkan tetapi kekuasaan. Partaipun jadi mesin fulus, "Siapapun kan didukung yg penting bayar". Bendera Islampun jadi jualan, sogokan dibahasakan "hadiah bahkan infak". Nasehat & ulama didekati & didengar hanya saat ada maunya tetapi setelah terpilih watak aslinya yg tampak. Kalau ada kemuliaan itu hanya ada di kamera utk pencitraan. Diperintahkan bawahannya utk memperhatikan tugas & rakyatnya, malah dirinya terjun turun mengurus partainya. Sahabat sholehku sungguh semakin berat keadaan negeri ini. Tdk heran bencana demi bencana terjadi sbg teguran namun tetap tdk diindahkan. Simaklah Kalam Allah, "Dan apabila Kami hendak membinasakan penduduk suatu negeri, Kami perintahkan para penguasa utk amanah taat namun mrk memperkaya diri & berbuat ma'siyat, maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur2nya" (QS Al Isra 16). "Dan tdklah mrk memperhatikan bahwa mrk ditegur dg musibah sekali atau dua kali setiap tahun, dan mrk tdk juga bertaubat dan tdk pula mau mengambil pelajaran?" (QS At Taubah 126). "Allahu akbar, semoga suatu saat Allah hadirkan di negeri tercinta ini pemimpin teladan ISTIQOMAH dalam KETAQWAAN kpdMu Ya Allah & mengajak kami takut kpdMu...aamiin". Rintihin doa anak bangsa utk negerinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar